MAKALAH SISTEM MANEJEMEN BASIS DATA
(DBMS)
Nama: Ade Fajar
Gustian
Nim
:
STIMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
KAMPUS B RAWA DENOK
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sistem manajemen basis data database manajemen system (DBMS) adalah suatu system atau perangkat
lunak yang dirancang untuk mengolah suatu basis data dan menjalankan operasi
terhadap data yang diminta banyak pengguna.
. Contoh tipikal DBMS adalah akuntansi,
sumber daya manusia, dan system pendukung pelanggan, DBMS telah bekembang
menjadi bagian standar dibagian pendukung (back
office) suatu perusahaan. Contoh DBMS adalalah oracle, SQL server
2000/2003,MS Access, MySQL dan sebagainya.
Selain dalam
bentuk flat file penyimpanan data
dapat dilakukan dengan program bantu seperti spreadsheet. Oleh karena itu dengan menggunakan perangkat lunak ini
akan memperbaiki beberapa kelemahan dari flat file, seperti bertambahnya
kecepatan dalam pengolahan data. namun demikian metode ini masih memiliki
banyak kelemahandiantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan data yang
masih kurang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian DBMS (sistem
manajemen basis data)
2. Hal – hal yang perlu diketahui
dalam DBMS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Data Base Management
System (DBMS)/Sistem Manajemen
Basis Data (SMB)
sistem
manajemen basis data atau DBMS merupakan perangkat lunak yang dapat melakukan
utilisasi dan mengola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga di
rancang untuk melakukan manipulasi data secara lebih muda. Sebelum adanya DBMS,
data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks yang ada
pada sistem operasi
DBMS
dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis
dan efisien.
2.2
Kelebihan dari DBMS antara lain adalah:
a. Kepraktisan
DBMS menyediakan media penyimpan permanen yang berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan
dengan menggunakan kertas.
b. Kecepatan. Komputer dapat mencari dan
menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
c.
Mengurangi kejemuan;
Pekerjaan yang berulang-ulang dapat menimbulkan kebosanan bagi manusia,
sedangkan mesin tidak merasakannya.
Update to date; Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap.
d.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan data
e.
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
2.3 Keuntungan-keuntungan dalam penggunaan DBMS antara
lain adalah:
a.
Pemusatan kontrol data. Dengan satu DBMS di bawah kontrol satu orang atau
kelompok dapat menjamin terpeliharanya
standar kualitas data dan keamanan batas penggunaannya serta dapat menetralkan
konflik yang terjadi dalam persyaratan
data dan integritas data dapat terjaga.
b.
Pemakaian data bersama
(Shared Data). Informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan lebih
efektif dengan pemakaian beberapa user dengan kontrol data yang terjaga.
c.
Data yang bebas (independent). Program
aplikasi terpisah dengan data yang disimpan dalam komputer.
d.
Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru.
e.
Pemakaian secara langsung. DBMS menyediakan interface yang memudahkan pengguna
dalam mengolah data.
f.
Data yang berlebihan
dapat dikontrol. Data yang dimasukkan
dapat terjadi kerangkapan (redudant), untuk itu DBMS berfungsi untuk menurunkan
tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaruan data.
g.
Pandangan user (user
view). Ada kemungkinan basis data yang diakses adalah sama, maka DBMS mampu
mengatur interface yang berbeda dan disesuaikan dengan pemahaman tiap user
terhadap basis data menurut kebutuhan.
2.4
Kelemahan-kelemahan DBMS antara lain:
a. Biaya Kebutuhan
untuk medapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal,
termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya
manusia yang mengelola basis data tersebut.
b. Sangat kompleks. Sistem
basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga dapat
mudah terjadinya kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c. Resiko
data yang terpusat. Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.
d. Memerlukan
suatu skill tertentu untk bisa melakukan administrasi dan manajemen database
agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang optimal.
e. Memerlukan
kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory agar DBMS
dapat bekerja cepat dan efisien.
f. Kebutuhan akan
sumber daya resources biasanya cukup tinggi.
g. apabila DBMS gagal
menjalankan misinya maka tingkat kegagalan menjadi lebih tinggi Karena banyak
pengguna bergantung pada sistem ini.
2.5 Komponen
DBMS
Komponen-komponen
DBMS (Howe,1991) terdiri dari:
a.
Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data
manipulation language) Bahasa definisi data (data definition
language) untuk skema eksternal, skema konsepsual dan skema internal.
b.
Sistem kontrol basis data (Database Control System) yang mengakses basis data
karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
Contoh bahasa menggunakan komponen-komponen tersebut
adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang
digunakan oleh kebanykan aplikasi-aplikasi DBMS
2.6
Fitur Umum DBMS
Beberapa
fitur yang secara umum tersedia dalam DBMS yaitu :
1. Keamanan : DBMS
menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang
tidak memilki hak akses.
2. Independensi ; DBMS
menjamin independesi antara data dan program, data tidak bergantung pada
program yang mengaksesnya karena struktur datanya dirancang berdasarkan
kebutuhan informasi bukan berdasarkan struktur program. sebaliknya program juga
tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data diubah program
tidak perlu berubah.
3. Konkruensi/ data sharing
; data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa penguna karena manajemen
data dilaksanakan oleh DBMS.
4. Intregitas ; DBMS
mengolah file – file data serta relasinya dengan tujuan agar data selalu dalam
keadaan valid dan konsisten.
5. Pemulihan : DBMS
menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula
sebelum terjadinya (eror) gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun
kesalahan perangkat lunak.
6.
Kamus/ catalog system :DBMS menyediakan
fasilitas kamus data atau catalog sytem yang menjelaskan deskripsi dari
file-file data yang terkandung dalam basis data.
7.
Perangkat produktifitas
: DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktifitas sehingga memudahkan para
penguna untuk menarik manfaat dari data base, misalnya report generator (pembangkit
laporan ) query generator (pembangkit
query/pencarian informasi).
2.1 Evolution
of DB Systems
Pada zaman
kuno ketika tidak ada komputer, data mulai disimpan dalam repositori data
tebal, yang disebut buku. Dan akhirnya dengan peningkatan teknologi dan
perluasan pengetahuan seluruh masyarakat buku ditransfer ke nyata pertama
"database" perpustakaan. Tujuan utama dari database adalah untuk
memastikan bahwa data dapat disimpan dan diambil dengan mudah dan efektif. Ini
adalah kompilasi data (record) dalam cara yang terstruktur. Dalam database,
informasi yang disimpan dalam bentuk tabel dimana data mungkin atau mungkin
tidak saling terkait. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa pada dasarnya
database merupakan kompilasi dari file database dan setiap file database lanjut
kumpulan catatan.
Evolution of
DB Systems
• Flat files - 1960s - 1980s
• Hierarchical – 1970s - 1990s
• Network – 1970s - 1990s
• Relational – 1980s – present
• Object-oriented – 1990s – present
• Object-relational – 1990s – present
• Data warehousing – 1980s – present
• Web-enabled – 1990s – present
• Flat files - 1960s - 1980s
• Hierarchical – 1970s - 1990s
• Network – 1970s - 1990s
• Relational – 1980s – present
• Object-oriented – 1990s – present
• Object-relational – 1990s – present
• Data warehousing – 1980s – present
• Web-enabled – 1990s – present
2.2 Flat file
(1960 - 1980)
Disini saya
akan Menjelakan Salah satu dari Model Data Base yaitu Flat file (1960 - 1980)
Database flat file adalah database yang menyimpan informasi dalam satu file
atau meja. Dalam file teks, setiap baris berisi satu catatan di mana bidang
baik telah tetap panjang atau mereka dipisahkan oleh koma, spasi putih, tab
atau karakter lain. Dalam file database datar, tidak ada hubungan struktural
antara catatan dan mereka tidak dapat berisi beberapa tabel juga.
Ini
melihat pelaksanaannya di akhir tahun 60-an, ketika teknologi komputer telah
mengambil beberapa langkah pertama.
Sistem database tradisional atau lebih tepatnya kuno
adalah penggunaan file untuk menyimpan data dalam dimensi, struktur tabel agak
dua. Program-program yang akan memproses data
ini harus mengetahui hubungan sebenarnya antara bagian yang berbeda dari data
sebelum tangan. Relasi harus dikodekan ke dalam
program. Untuk itu diperlukan integrasi yang
erat dengan program-program, seperti penggunaan 'Divisi Data' dalam COBOL atau
'struct' di C.
Sistem
manajemen file juga disebut sebagai FMS singkatnya adalah satu di mana semua
data disimpan pada file tunggal yang besar. Kelemahan utama dalam sistem ini
adalah mencari catatan atau data membutuhkan waktu yang lama. Ini mengarah pada
pengenalan konsep, pengindeksan dalam sistem ini. Kemudian juga sistem FMS
memiliki banyak kelemahan untuk beberapa seperti memperbarui atau modifikasi
data tidak dapat ditangani dengan mudah, menyortir nama catatan mengambil waktu
yang lama dan sebagainya. Semua kelemahan ini menyebabkan pengenalan Sistem
Database hirarkis.
Keterbatasan
sistem ini adalah bahwa ia tidak memiliki skalabilitas - sekali dilaksanakan,
untuk menambahkan fitur baru atau skema data, coding harus dilakukan lagi. Juga, jika ada
diperlukan pertukaran baru data antar program, seseorang harus bangun lagi
untuk coding migrasi data. Tidak ada standar.
2.3
Keuntungan dan Kekurangan Flat file (1960 - 1980)
Keuntungan:
File database
datar yang terbaik untuk database kecil. Sangat mudah untuk memahami dan
melaksanakan. Sedikit keterampilan yang diperlukan untuk menangani file
database flat. Kurang perangkat keras dan perangkat lunak keterampilan yang
diperlukan untuk memelihara file database flat.
Kekurangan:
Sebuah flat
file dapat berisi bidang yang menduplikasi data karena tidak ada otomatisasi
dalam flat file. Jika salah satu record yang akan dihapus dari database flat
file, maka semua informasi yang relevan di berbagai bidang harus dihapus secara
manual membuat manipulasi data tidak efisien. Database flat file buang ruang
komputer dengan persyaratan untuk menjaga informasi pada item yang logis tidak
dapat tersedia. Mengambil informasi sangat memakan waktu dalam database yang
besar. Implementasi database flat file.
File database
datar diimplementasikan dalam:
·
Berkeley DB
·
SQLite
·
Peniruan
·
TheIntegrationEngineer dll
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Sistem
manajemen basis data adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para
pemakai membuat, memelihara, mengontrol, mengases basis data dengan cara
praktis dan efisien.
Beberapa
fitur DBMS secara umum adalah keamanan, independensi,konkruensi/ data sharing,
intregitas, pemulihan, kamus/catalog system, perangkat produktifitas.
Keunggulan
dari DBMS adalah mengurangi duplikasi data, menjaga consistentsi dan integritas
data, meningkatkan keamanan data, efisiensi dan efektifitas penggunaan data,
meningkatkan produktifitas para pengguna data.
Kelemahan
DBMS adalah Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan
administrasi dan manajemen database agar dapat diperolehh struktur dan relasi
data yang optimal, Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun
internal memory agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya
cukup tinggi. apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan
menjadi lebih tinggi Karena banyak pengguna bergantung pada sistem ini. Harga
DBMS yang handal biasanya sangat mahal.
3.2 SARAN
sebikanya
para user menggunakan DBMS karena DBMS menyediakan saran antar muka (interface) dalam mengakses data secara efisien
tanapa harus melihat kerumitan atau detail tentang cara data di rekam dan di
pelihara.